MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa,
pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yg membuat cerita
itu semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra
dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun
tertulis.
Jenis – Jenis Majas
1.
Majas
perbandingan :
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak
terlihat batang hidungnya.
·
Simile: Pengungkapan dengan
perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung,
seperti layaknya, bagaikan, " umpama",
"ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
·
Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan
suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir
sama.
·
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata
atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
·
Sinestesia: Majas yang berupa suatu
ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra
lainnya.
·
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh: Terimalah kado yang tidak
berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
·
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan
kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh: Gedung-gedung perkantoran
di kota-kota besar telah mencapai langit.
·
Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan
perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh:Sejak kemarin dia tidak
kelihatan batang hidungnya.
Contoh: Indonesia bertanding voli
melawan Thailand.
·
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang
dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau
dianggap halus.
Contoh: Dimana saya bisa
menemukan kamar kecilnya?
Contoh:
Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
Contoh: Kita bermain ke rumah
Ina.
2.
Majas sindiran :
·
Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan
fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti
kaset kusut.
·
Sinisme: Ungkapan yang bersifat
mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar
dari ironi).
Contoh: Kamu kan sudah
pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
·
Satire: Ungkapan yang menggunakan
sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll.
3.
Majas penegasan :
·
Pleonasme: Menambahkan keterangan pada
pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak
diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
·
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal
secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal
yang kompleks/lebih penting.
·
Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal
secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang
sederhana/kurang penting.
·
Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa
unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
·
Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan
hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang
sesungguhnya.
·
Silepsis: Penggunaan satu kata yang
mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu
konstruksi sintaksis.
·
Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata
yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua,
sehingga menjadi kalimat yang rancu.
4.
Majas
pertentangan
·
Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan
dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
·
Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan
kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
·
Kontradiksi
interminus:
Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar