PENYUSUTAN ARSIP
Penyusutan
arsip adalah kegiatan mengurangi jumlah arsip dengan cara memindahkan,
memusnahkan, dan menyerahkan arsip kepada pihak lain. Menurut Drs. Jonner
Hasugian, M. Si. Penyusunan adalah suatu tindakan yang diambil berkenaan dengan
habisnya "masa simpan" arsip yang telah ditentukan oleh
perundang-undangan, peraturan atau prosedur administratif.
Penyusutan
Arsip menurut
PP No. 34 Tahun 1979, adalah sebagai berikut:
1. Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dalam lingkungan organisasi.
2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Menyerahkan arsip statis dari unit kearsipan ke ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), atau BAD (Badan Arsip Daerah).
1. Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dalam lingkungan organisasi.
2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Menyerahkan arsip statis dari unit kearsipan ke ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), atau BAD (Badan Arsip Daerah).
Tujuan
Penyusutan Arsip
a. Efisiensi dan efektifitas pengelolaan
arsip
b. Menjamin Ketersediaan Arsip yang Benar-Benar
Bernilai Guna
c. Menjamin Keselamatan Bahan Pertanggungjawaban
Sosial
Tujuan Penyusutan Arsip
Berikut adalah tujuan diaadakannya penyusunan arsip.
a. Efisiensi dan efektifitas pengelolaan arsip
Efisiensi dan efektifitas pengeloaan arsip akan terjadi jika kegiatan penyusutan ini dilaksanakan, betapa tidak, jika setiap hari ada beberapa tumpuk arsip, bisa dibayangkan jika hal itu terjadi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan?, tentu saja arsip tersebut akan bertumpuk. Yang semula hanya membutuhkan satu kotak, semakin bertambah arsip maka akan membutuhkan beberapa kota, mungkin juga 1 ruangan bahkan lebih. Akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan jika tidak segera melakukan penyusutan terhadap arsip yang inaktif.
b. Menjamin Ketersediaan Arsip yang Benar-Benar Bernilai Guna
Semakin banyak arsip yang bertumpuk, selain akan merusak pemandangan, menghabiskan tempat, juga akan menambah beban pekerjaan di kantor. Untuk itu sangat diperlukan penyusutan terhadap arsip yang sebenarnya tidak terlalu penting, dengan disusutkan akan terpisah antara arsip yang benar-benar penting untuk disimpan, dan arsip yang sudah tidak penting lagi untuk disusutkan.
c. Menjamin Keselamatan Bahan Pertanggungjawaban Sosial
Dengan adanya penyusutan, maka pemeliharaan terhadap arsip akan semakin mudah, dan hal ini akan membuat pemeliharaan arsip penting akan semakin sering dilakukan. Hal ini tentunya akan menjamin keselamatan suatu arsip, apalagi jika arsip tersebut merupakan arsip-arsip penting nasional.
Berikut adalah tujuan diaadakannya penyusunan arsip.
a. Efisiensi dan efektifitas pengelolaan arsip
Efisiensi dan efektifitas pengeloaan arsip akan terjadi jika kegiatan penyusutan ini dilaksanakan, betapa tidak, jika setiap hari ada beberapa tumpuk arsip, bisa dibayangkan jika hal itu terjadi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan?, tentu saja arsip tersebut akan bertumpuk. Yang semula hanya membutuhkan satu kotak, semakin bertambah arsip maka akan membutuhkan beberapa kota, mungkin juga 1 ruangan bahkan lebih. Akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan jika tidak segera melakukan penyusutan terhadap arsip yang inaktif.
b. Menjamin Ketersediaan Arsip yang Benar-Benar Bernilai Guna
Semakin banyak arsip yang bertumpuk, selain akan merusak pemandangan, menghabiskan tempat, juga akan menambah beban pekerjaan di kantor. Untuk itu sangat diperlukan penyusutan terhadap arsip yang sebenarnya tidak terlalu penting, dengan disusutkan akan terpisah antara arsip yang benar-benar penting untuk disimpan, dan arsip yang sudah tidak penting lagi untuk disusutkan.
c. Menjamin Keselamatan Bahan Pertanggungjawaban Sosial
Dengan adanya penyusutan, maka pemeliharaan terhadap arsip akan semakin mudah, dan hal ini akan membuat pemeliharaan arsip penting akan semakin sering dilakukan. Hal ini tentunya akan menjamin keselamatan suatu arsip, apalagi jika arsip tersebut merupakan arsip-arsip penting nasional.
Teknik
Penyusutan Arsip
Untuk melakukan penyusutan arsip, petugas arsip memerlukan teknik sehingga proses penyusutan dapat berjalan lancar. Adapun teknik-teknik penyusutan adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
Jadwal Retensi Arsip adalah suatu daftar yang berisi kebijakan jangka penyimpanan arsip serta penetapan simpan permanen dan musnah.
Untuk melakukan penyusutan arsip, petugas arsip memerlukan teknik sehingga proses penyusutan dapat berjalan lancar. Adapun teknik-teknik penyusutan adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
Jadwal Retensi Arsip adalah suatu daftar yang berisi kebijakan jangka penyimpanan arsip serta penetapan simpan permanen dan musnah.
b. Berdasarkan
nonjadwal retensi
Pada teknik penyusunan arsip nonjadwal retensi arsip
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pembenahan arsip.
2. Penilaian arsip
3. Penyusan daftar arsip
4. Pelaksanaan penyusutan
5. Perencanaan pembenahan arsip
Pemindahan Arsip
Adapun cara pemindahannya adalah sebagai berikut.
Petugas membuat Berita Acara Pemindahan Arsip dan
Daftar Jenis Arsip yang akan diserahkan (Daftar Pertelaan)
Berita acara tersebut ditandatangani oleh pihak yang
menyerahkan dan pihak yang menerima.
Penyerahan Arsip
Penyerahan arsip statis oleh unit kearsipan ke Arsip
Nasional, ditetapkan dalam PP No. 34 tahun 1976 tentang penyusutan arsip,
sebagai berikut.
Arsip yang disimpan oleh lembaga-lembaga negara atau
badan-badan pemerintah di tingkat pusat harus diserahkan kepada Arsip Nasional
Pusat.
Arsip yang disimpan oleh badan-badan nasional daerah
harus diserahkan kepada Badan Kearsipan Daerah.
Penyerahan arsip dilakukan sekurang-kurangnnya sekali
dalam 10 tahun, serta dilaksankan dengan membuat berita acara penyerahan arsip
yang disertai daftar pertelaan arsip dari arsip-arsip yang diserahkan.
Pemusnahan
Arsip
Pemusnahan
arsip adalah kegiatan menghapuskan keberadaan arsip dari tempat penyimpanan
atau tindakan penghancuran fisik arsip yang dilakukan secara total. Pemusnahan
arsip dapat dilakukan oleh unit pengolah dan dapat juga dilakukan oleh unit
kearsipan. Pemusnahan arsip dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.
Pembakaran arsip
b.
Penghancuran dengan mesin penghancur kertas
c.
Penghancuran menggunakan bahan kimia
Adapun
prosedur pemusnahan arsip adalah sebagai berikut.
a. Seleksi
arsip yang akan dimusnahkan
b. Buat
daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan
c.
Laksanakan pemusnahan dengan menghadirkan saksi
Pemusnahan
dilakukan oleh orang yang bertanggungjawab dengan 2 orang saksi dari pejabat
hukum dan pemusnahan. Mereka yang nantinya akan menandatangani berita acara
pemusnahan dan Daftar Pertelaan.
Dokumen
pemusnahan arsip adalah sebagai berikut.
a. Surat
rekomendasi tim
b. Surat
persetujuan Kepala ANRI
c. Surat
keputusan Direktur Instansi Terkait
d. Berita
Acara
e. Daftar
arsip yang dimusnahkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar